4.2.11

MUKZIJAT BERWUDHU

I. DASAR HUKUM DAN KEUTAMAAN WUDHU MENURUT SYARI’AT
A. Pengertian Wudhu
Menurut syara’ : membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu rangkaian aktivitas yang dimulai dengsn nist, membasuh wajah, kedua tangan dan kaki, serta menyapu kepala.
B. Wudhu Menurut Hukum Islam
1. Al Qur’an Al Karim
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al- Maidah : 6 )
2. Al- Sunnah
“ Tidak diterima shalat orang yang berhadats sampai ia berwudhu “ (Sabda Rasulullah)
“ Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci dan tidak pula sedekah dari hasil penipuan” (Sabda Rasulullah diriwatkan dari Ibnu Umar, Shahih Muslim)
3. Al-Ijma’
Telah sepakat kaum muslimin dengan keyakinan yang teguh sampai sekarang atas pensyari’atan wudhu yang merupakan tuntunan Rasulullah SAW dan bersifat dharuriyah.
C. Hukum Wudhu
1. Fardhu
a. Mau melaksanakan shalat dalam keadaan berhadats.
b. Ketika hendak memegang mushaf Al-Qur’an
2. Wajib
Melaksanakan thawaf
3. Sunnah/Mandud/Mustajab
a. Sebelum berdzikir dan berdoa
b. Sebelum tidur
c. Setiap kali berhadats
d. Setiap kali akan melaksanakan shalat
e. Setelah membawa jenazah
f. Sehabis muntah
g. Setelah makan makanan yang dipanggang/dibakar
h. Hendak makan dalam keadaan junub
i. Ketika hendak mengulang jima’
j. Ketika mau tidur dalam keadaan junub
k. Ketika marah
l. Hendak membaca dan muthala’ah
m. Beberapa pekerjaan baik
n. Sesudah melakukan kesalahan
o. Setelah gelak tawa di luar shalat karena salah satu bentuk hadats suara
p. Ketika hendak menyentuh kitab-kitab syariat
q. Wudhu untuk taqarrub, wudhu ketika takut oleh gelombang laut, dan wudhu ketika masuk ke dalam suatu kerajaan atau kaum
r. Sesudah dibekam, sariawan, mengantuk, tidur sambil duduk, makan daging kambing, ziarah kubur, dan ragu berhadats.
4. Makruh
Ketika mengulang wudhu sebelum menunaikan shalat dengan wudhu yang pertama
5. Mubah
Untuk kebersihan dan kesegaran
6. Mamnu’/Haram
Ketika wudhu dengan air rampasan dan anak yatim.
D. Kayfiyat Wudhu
1. Rukun/Fardhu Wudhu
a. Niat
b. Membasuh wajah
c. Membasuh kedua tangan sampai siku
d. Menyapu kepala
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
f. Terus menerus (muwaalat)
g. Tertib
2. Sunnat Wudhu
a. Membaca “ basmalah” pada permulaan wudhu
b. Sebelumnya membasuh dua telapak tangan sampai pada pergelangan
c. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung
d. Menyapu seluruh kepala
e. Menyapu kedua telinga luar dan dalam
f. Menyilang-nyilangi jari kedua tangan dengan berpanca dan menyilang-nyilangi jari kaki dengan kelingking tangan kiri.
g. Sebelumnya bersiwak (menggosok gigi)
h. Menyela-nyela jenggot
i. Tiga-tiga kali basuhan
j. Mendahulukan yang kanan
k. Efisiensi penggunaan air
l. Membasuh melewatibatas minimal anggota wudhu
m. Berdoa sebelum wudhu
n. Berdoa setelah wudhu
o. Shalat dua rakaat setelah berwudhu
3. Adab Kayfiyat Wudhu
a. Menghadap kiblat
b. Wudhu sambil duduk di tempat yang lebih tinggi dari dataran pijakan kaki
c. Dianjurkan berwudhu ditempat yang bersih dan layak untuk bersuci, makruh hukumnya ketika berwudhu di tempat bernajis
d. Tidak sambil berbicara karena hal itu dapat memalingkan perhatian doa
e. Tidak minta bantuan
f. Mengerak-gerakkan cincin yang sempit
g. Berkumur dan istinsyaq dengan tangan kanan karena kemuliaannya dan membuang ingus dengan tangan kiri karena kehinaannya
h. Wudhu sebelum masuk waktu
i. Dilarang mengipas-ngipaskan tangan menurut syariat pendapat yang paling sahih dari kalangan Sayafi’iyah dan Hanabilah
j. Efisiensi penggunaan air
k. Meletakkan tempat air yang terbuka di sebelah kanan untuk lebih mempermudah pengambilan air
l. Bersyahadat dan berdoa setelah berwudhu
4. Syarat Wudhu
Syarat wajib wudhu :
a. Berakal
b. Baligh
c. Muslim
d. Mampu menggunakan air yang suci dan cukup
e. Sedang berhadats kecil
f. Tidak sedang haid
g. Tidak sedang nifas
h. Ketika waktu untuk mengerjakan ibadah sudah datang.
5. Pembatal Wudhu
a. Segala sesuatu yang keluar dari dubur dan Qubul
b. Melahirkan
c. Tidur lelap
d. Muntah
e. Hilang akal
f. Bersentuhan kulit pria dan wanita tanpa penghalang
g. Menyentuh kemaluan, qubul atau dubur
h. Tertawa dalam shalat
i. Makan daging unta
j. Memandikan mayat
k. Ragu berhadats atau tidak
l. Sesuatu yang mewajibkan mandi.
E. Keutamaan Wudhu
1. Menjadikan wajah putih cemerlang dari atsar wudhu
“ Sesungguhnya umatku kelak di hari kiamat akan datang berbondong-bondong dalam keadaan putih cemerlang (bercahaya) karena bekas air wudhu” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Shahih Muslim)

2. Penghapus dosa-dosa yang telah lalu
“ Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian shalat dua rakaat dengan khusu’ maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
3. Penghapus dosa antara waktu shalat
“Seorang muslim yang berwudhu dengan sempurna, kemudian shalat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang ia lakukan antara shalat itu dengan shalat berikutnya” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
4. Penghapus dosa sepanjang hayat
“ seorang muslim yang kedatangan shalat fardu, lalu menyempurnakan wudhunya, kekhusu’annya, dan ruku’nya niscaya hal itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya yang telah lau selama dia tidak melakukan dosa-dosa besar. Hal itu terjadi terus sepanjang waktu” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
5. Salah satu kunci masuk syurga
“ Seseorang muslim yang berwudhu dengan sempurna kemudian melaksanakan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahhya (kepada Allah), maka wajib baginya masuk surga” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Uqbah bin Amir r.a., Shahih Muslim)
6. Penggugur dosa bersamaan dengan mengalirnya air
“Bila seorang hamba muslim atau hamba mukmin berwudhu, tatkala dia membasuh mukanya, keluarlah semua kesalahannya bersama tetesan air yang terakhir yang bisa dia lihat dengan matanya. Demikian pula tatkala ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah semua kesalahannya yang diperbuat dengan tangannya dari tangannya bersama air atau tetesan air yang terakhir. Demikian pula tatkala dia membasuh kedua kakinya, maka kelurlah semua kesalahannya yang diperbuat dengan kakinya bersama air atau tetesan air yang terakhir hingga bersihlah dosa-dosanya setelah dia selesai berwudhu” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Shahih Muslim)
7. Pintu pengeluaran kotoran/dosa
“ Barangsiapa berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
8. Pengangkat derajat
“ Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang menyebabkan Allah menghapus kesalahan dan mengangkat derajad ?” Para sahabat menjawab “Mau, ya Rasulullah” Beliau menjawab “ Wudhu yang sempurna untuk membersihkan kotoran, memperbanyak langkah ke mesjid dan menunggu sholat berikutnya sehabis melakukan shalat. Karena sesungguhnya menunggu shalat seperti itu termasuk berjaga-jaga dalam berjihad di jalan Allah” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Shahih Muslim)
II. WUDHU DALAM PERSPEKTIF ILMU AKUPUNTUR
Dalam ilmu patologi dan etologi ada yang dinamakan somatopsikis (penyakit fisik yang disebabkan oleh kejiwaan) dan ada pula psikosomatis (penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh penyakit fisik). Keduanya bisa terjadi bolak balik karena saling mempengaruhi. Oleh karena itu, apabila seseorang sehat fisiknyabisa mempengaruhi terhadap kesehatan rohaninya, atau seseorang yang sehat rohaninya dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya, demikian sebaliknya.
1. Dimensi holistik air wudhu
- Ketika menjelang wafat, Nabi SAW demam. Beliau menggunakan air untuk mengobati penyakitnya, seraya bersabda, “ Siramkan air kepadaku dari tujuh qirbah yang belum dilepas ikatannya, mudah-mudahan aku bisa memberikan pesan kepada orang banyak”
- Apabila seseorang dalam kondisi sindrom dingin maka alangkah baiknya menggunakan air hangat, dan sebaliknya.
- Kelainan emosi yang melampaui batas, misalnya sedih, mudah marah dan mudah takut, menunjukkan gejala fungsi hati tidak normal. misalnya pada orang penderita darah tinggi yang menimbulkan mudah marah, dalam ilmu akupuntur diterangkan akibat adanya api hati yang sangat besar.
- Syariat Islam memberikan salah satu solusi kecerdasan emosional (EQ) dan spiritual (SQ) untuk memadamkan berbagai api emosi tersebut, yaitu dengan air wudhu.
2. Dimensi holistik interval dan frekuensi waktu wudhu
Wudhu bisa menjadi sarana Cooling Down (menurunkan temperatur) dalam setiap jangka waktu aktivitas yang memunculkan eskalasi stress. karena air itu bersifat Yin, ia dapat menyeimbangkan kembali, baik fisik maupun jiwa yang sedang memuncak karena aktifitas dan ketegangan yang bersifat Yang. diperkuat efek terapisnya dengan akupresur (sistem pijatan) pada anggota wudhu, misalnya saja dalam kasus penyakit susah tidur dab palpitasi, hampir pada setiap anggota wudhu terdapat sejumlah titik akupuntur yang berindikasi terhadap kedua penyakit tersebut.
3. Dimensi Holistik kayfiyat wudhu
a. Menggosik gigi (bersiwak)
Islam mensyariatkan menggosok gigi/bersiwak agar semua sisa makanan yang bersifat lengket karena reaksi kimiawi yang menyebabkan terjadi pembusukan oleh mikroorganisme terangkat, karena hal ini tidak bisa dilakukan hanya dengan cara berkumur-kumur.
b. Niat
Niat berkaitan dengan kepatuhan dan ketundukan megerjakan amalan atas perintah Allah dan tuntutan Rasun-Nya. Kemudian ketundukan hati akan menimbulkan keikhlasan yang akan berdampak positif terhadap kesehatan fisik dan jiwa seseorang.
c. Mencuci dua telapak tangan sampai pergelangan sambil membaca basmalah.
Pada telapak tangan terdapat titik-titik akupuntur pokok dan titik-titik sentra refleks. Maka ketika membasuh dengan menggosok-gosok kedua telapak tangan, selain membersihkan dari kotoran, juga memberikan efek terapi, antara lain akan membuat segarnya kepala dan pikiran. Hal ini merupakan awal yang baik untuk melanjutkan kayfiyatwudhu. Pencerahan fikiran akan berdampak positif kepada kesehatan mental dan emosional.
4. Madhmadha, istinsyaq, dan istintsar
Madhmadha (berkumur-kumur) secara jasmani memberikan kesehatan pada rongga mulut dari kotoran-kotoran sisa-sia makanan dan minuman, serta sisa-sisa metabolisme. Kemudian secara rohani, karena satu fungsi lidah untuk berkomunikasi, jangankan berkomunikasi dengan Allah sebagai Pencipta lidah ini, berkomunikasi dengan manusia juga akan terasa tidak percaya diri atau risih apabila mulut dalam keadaan tidak bersih.
Sedangkan istinsyaq dan istinsyar meberikan kesehatan jasmani diantaranya membersihkan jalan masuknya udara. Udara yang mengandung oksigen dibawa sampai ke alveoli dan bergabung dengan darah, selanjutnya didistribusikan ke seluruh sel tubuh kita yang berjumlah milyaran sebagai bahan oksidasi.
5. Membasuh wajah
Dengan melaksanakan wudhu, sejumlah titik akupuntur dan meridian mendapat rangsangan melalui ghasala (membasuh dan meggosok), maka akan memberikan sejumlah indikasi penyucian wajah dari kotoran dan penyakit. Bersamaan dengan menetesnya air wudhu yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan sebagai pengabdian kepada Allah SWT, maghfirahNya menyucikan dosa-dosa. Dengan wudhu, menjadi bersih dan sehat lahir dan batin.
6. Membasuh kedua tangan sampai siku
Indikasinya antara lain untuk tuberkolusis, pleuritis, pnemonia, dipnu, bronkhitis, nyeri spasmodik siku, hemoptisis, tonsilitis, kaku dan nyeri lengan atas, migren, neuralgia trigeminal, paralisis fasialis, common cold, bronkhitis, asma, lock jaw, kaku kuduk, tendivaginitis bagian radial nadi, retensi urine, pergelangan tangan lemah, nyeri dan pembengkakan teggorokan, badan panas tanpa peluh, pergelangan nadi lemah, nyeri daerah puting susu, faringitis, tendovaginitis, bagian radial nadi, retensi urine, jari telunjuk pegal, epitaksis, sakit gigi rahang bawah, nyeri dan pembengkakan punggung tangan berikut jari-jarinya, sakit kepala daerah kening, amenore, prolonged labour, nyri perut, konstipasi, disentri, peradangan rongga mulut, nyeri bahu dan lengan atas, borborikmi, parotitis, enteritis akut, gastroenteritis akut dengan muntah-muntah dan diare, agina pektoris, skizofrenia, tremor tangan, parestesia, afasia akut, neurastenia dengan insomnia dan pelupa, histeri, afasia pada penderita apopleksia dengan lidah kaku karena hosteria, penyakit-penyakit karena fire of the heart seperti ; mata merah, tenggorokan kering, nyeri dan bengkak, pendarahan uterus, hematuria dengan nyeri di uretra, pelupa, palpitasi kordis, pruritus vulvae, epilepsi, miokarditis, histeri, pembengkakan ketiak, hiccup, hematuria dan nyeri pada uretra, pendarahan otak, ketakutan waktu malam,dan sebagainya.
7. Menyapu kepala dan telinga
Indikasinya antara lain untuk, sakit di kening, nyeri mata, banyak keluar air mata, migren, sakit kepala, epilepsi, pusing, penyumbatan hidung, penglihatan kabur, epistaksis, sakit pada ubun-ubun (verteks), sinusitis, rhinitis, glaukoma, tinitus, mania afasia, rahang terkancing, parotitis, tuli, paralisis fasialis, nyeri mastoid, hiperemia dan bengkak saluran telinga luar, sukar mengunyah, katarak, sakit gigi, sakit gusi, afasia neuralgia n trigeminus, afonia, afasia pada apopleksia akibat lidah kaku, skizoprenia, mania, penyakit panas, kaku kuduk, kelainan mental tipe mania, diare kronis, prolapsus rekti, prolapsus uteri, keratitis, sindrom meniere.
8. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
Indikasinya antara lain ; untuk sakit kepala, pusing, edema dari muka dan kepala, pembengkakan perut, konstipasi, diare akut atau kronis, pegal dan gangguan pergerakan tungkai, salah urat dalam pergelangan kaki, paralis fasialis, muntah-muntah, distensi abdomen, paralis infatilis, edema badan, borborikmi, nyeri perut, nyeri punggung kaki, sakit gigi ( yang disebabkan oleh fire of the stomach atau heat in the stomach), tonsilitis, epistaksis, distensi abdomen, bengkak dorsum pedis atau pegal, edema muka, paralis fasialis, nighmare, maniahisteri, sinkope yang tiba-tiba, susah bernafas, susah membuka mulut, haid yang berlebihan, pendarahan uteri, enteritis akut dan kronik, gout, penyakit panas tanpa keringat, dan endometiris.
9. Berdo’a setelah berwudhu
Doa akan memberikan motivasi untuk melakukan sesuatu. Doa akan memberikan ketentraman jiwa seiring dengan kepasrahan dan keyakinan akan pertolongan Allah SWT. Doa adalah obat mujarab penolak penyakit serta bencana.
10. Takhlil
Takhlil artinya menyilang-nyilangi jari kedua tangan dengan cara berpanca dan menyilang-menyilangi jari kaki dengan kelingking tangan kiri. Di antara sela-sela jari tangan maupun kaki terdapat satu titik istimewa, keseluruhannya terdapat 16 titik akupuntur dari keempat anggota gerak tersebut. Berdasarkan riset para pakar, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bioenergi guna membangun homeostatis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang mempunyai banyak manfaat seperti, migren, sakit gigi, tangan lengan merah dan bengkak, jari-jemari kaku dan sebagainya.
11. Menyela-nyela jenggot
Dilakukan ketika membasuh wajah. Salah satu hikmahnya untuk memelihara kesehatan kulit sekaligus jenggot itu sendiri. Indikasinya antara lain : trismus, parotitis paralisis fasialis dengan mulut miring, sakit gigi, neuralgia pada muka, trismus pada histeri, pembengkakan gusi, mania, pembengkakan muka, hipersalivasi pasca apopleksia, pembengkakan hipoglosus, afonia, faringritis, disfagia, lidah kaku dan sebagainya.
12. Tiga-tiga kali basuhan dan menggosok-gosok
Dalam membasuh setiap anggota wudhu dengan tiga-tiga kali, dari dimensi ilmu akupuntur sangat signifikan. Pertama, basuhan tiga kali akan lebih membersihkan anggota wudhu dari kotoran dibandingkan dengan hanya satu kali atau dua kali basuhan. Kedua, stimulasi nervus ending (syaraf perifur/ujung-ujung syaraf yang terdapat di daerah kulit) akan lebih intensif.
13. Efisiensi penggunaan air
Syariat Islam menganjurkan untuk berprilaku hemat, jangan boros atau berlbih-lebihan.demikian halnay dengan berwudhu, disyariatkan untuk hemat dalam penggunan air.
14. Melebihkan basuhan
Melebihkan basuhan dan gosokan pada anggota wudhu salah satu upaya menyempurnakan wudhu. Dari sisi ilmu akupuntur sangat bermanfaat, karena ketika melebihkan basuhan tersebut terdapat titik-titik lain yang terstimulasi.
“ Celaka dan di ancam neraka tumit-tumit (yang tidak dibasuh)” (Sabda Rasulullah, Bukhari).
15. Tartib, mulawat dan al-tayamun
Tartib akan memancarkan keserasian dan keamanan dalam segala aspek kehidupan.
16. Shalat dua rakaat
Beberapa gerakan shalat yang berkaitan dengan kesehatan :
- Takbiratul ihram : memberikan aliran darah dari pembuluh darah balik yang terdapat di lengan untuk di isi ke mata, telinga, mulut, dan otak keseimbangan.
- Bersedekap : menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah yang ditelapak tangan atas akan mengembang, begitu takbir untuk ruku’ darah yang telah dicuci di telapak akan langsung disemprotkan dengan kecepatan tinggi mengisi kembali pembuluh darah yang ada di mata, telinga, dan seluruh bagian otak.
- Ruku’ : membuka dan merawat syaraf kecerdasab, membebaskan dari sakit pinggang, sakit ginjal,rematik ruas tulang belakang, mengaktifkan energi penyembuhan, merawat syaraf mata, telinga, wajah, hidung, dan tenggorokan, serta membuang energi negatif dari pikiran, perasaan, pencernaan, dan keperkasaan.
- I’tidal
Darah langsung turun dari kepala ke arah bawah menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya, sehingga dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna untuk mencegah terjadinya pingsan yang mendadak.
- Sujud
Pembuluh darah nadi balik dikunci di pangkal paha, sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirka kembali ke jantung dan dipompa ke kepala.
- Duduk di antara dua sujud dan tasyahud awal
Dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan sayraf keseimbangan tubuh, menjaga kelenturan syaraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis sampai ke ujung kaki. Kelenturan syaraf keperkasaan dapat mencegah diabetes, sulit buang air kecil, prostat, dan hernia.
- Duduk tasyahud akhir
Membuang energi negatif dari sistem keperkasaan/reproduksi, mengobati kolesterol, mencegah dan mengobati rematik ruas jari kaki, membuang sampah biolistrik dari sistem jantung, sistem ginjal, sistem pencernaan, sistem emosional, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Salam
Menjaga kelenturan urat leher, mencegah urat leher kering, kaku dan kista/benjolan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar