28.3.09

PROPOSAL NIKAH

Proposal Nikah
KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !! (By : 4121X13)

Latar Belakang

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".

Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Dasar Pemikiran

Dari Al Qur¡¦an dan Al Hadits :

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14. Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan

Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi

Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
Termasuk tathhir (mensucikan diri).
Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya¡¨ (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan

Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :

Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"

====================================
Dedicated to : My inspiration .... yang pernah singgah dan menghuni "hati" ...Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia maya, tak menapak di bumi-Nya..Lalu, kucoba atur gelombang asa..Robbi kudengar panggilanMu tuk meniti jalan RidhoMu.. Kuharap ada penolong dari hambaMu meneguhkan tapak kakiku di jalan-Mu dan menemani panjangnya jalan dakwah yang harus aku titi.. " Saat Cinta dan Rindu tuk gapai Syurga dan Syahid di jalanNya makin membuncah.."
====================================

Maraji / Referensi :

Majalah Ishlah, Edisi Awal Tahun 1995.
Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid, 1994, Cet. 27, Bandung, Sinar Baru Algesindo.
Fikih Sunnah 6, Sayyid Sabiq, 1980, cet. 15, Bandung, Pt. Al Ma'arif.
Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Muhammad Faudzil Adhim, 1998, Yogyakarta, Mitra Pustaka.
Indahnya Pernikahan Dini, Muhammad Faudzil Adhim, 2002, Cet. 1, Jakarta, Gema Insani Press.
Rintangan Pernikahan dan Pemecahannya, Abdullah Nashih Ulwan, 1997, Cet. 1, Jakarta, Studia Press.
Perkawinan Masalah Orang muda, Orang Tua dan Negara, Abdullah Nashih Ulwan, 1996, Cet. 5, Jakarta, Gema Insani Press.
Kebebasan Wanita, jilid 1, 5, 6, A.H.A. Syuqqah, 1998, Cet.1, Jakarta, Gema Insani Press
Sulitnya Berumah Tangga, Muhammad Utsman Al Khasyt, 1999, Cet. 18, Jakarta, Gema Insani Press.
Majalah Cerdas Pemuda Islam Al Izzah, Wahai Pemuda, Menikahlah, No. 17/Th. 2 31 Mei 2001, Jakarta, YPDS Al Mukhtar.

24.3.09

HUKUM BOM BUNUH DIRI


Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Syaikh rahimahullah berkata tatkala menerangkan hadist tentang kisah "Ashabul Ukhdud" (orang-orang yang
membuat parit), ketika menyebutkan faidah-faidah yang terdapat dalam kisah tersebut, 'bahwasanya seseorang
dibenaran mengorbankan dirinya untuk kepentingan otang banyak, karena pemuda ini memberitahukan kepada
raja cara membunuhnya yaitu dengan mengambil anak panah milik pemuda itu" [1]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : 'Karena hal ini merupakan jihad fi sabilillah, yang
menyebabkan orang banyak beriman, sedangkan pemuda tadi tidak rugi karena ia telah mati, dan memang ia
akan mati cepat atau lambat"
Adapun perbuatan sebagian orang yang mengorbankan diri, dengan jalan membawa bom kemudian ia datang
kepada kaum kuffar lalu meledakkannya merupakan bentuk bunuh diri –semoga Allah melindungi kita-.
Barangsiapa yang melakukan bunuh diri maka ia kekal di Neraka Jahannam selamanya seperti telah disinyalir
oleh sebuah hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam [2], karena orang tersebut melakukan bunuh diri bukan
untuk kemaslahatan agama Islam. Sebab jika ia membunuh dirinya serta membunuh sepuluh, seratus atau dua
ratus orang, hal itu tidak mendatangkan manfaat bagi Islam dan tidak ada orang yang mau masuk Islam,
berbeda dengan kisah pemuda tadi. Bahkan boleh jadi hal ini akan memunculkan kemarahan di hati para
musuh sehingga mereka membinasakan kaum muslimin dengan sekuat tenaga.
Contohnya apa yang diperbuat oleh orang-orang Yahudi terhadap orang-orang Palestina. Jika di antara
penduduk Palestina satu orang yang mengorbankan diri dan ia bisa membunuh enam, atau tujuh orang, maka
orang-orang Yahudi akan membalasnya dengan memakan korban enam puluh orang atau lebih. Hal tersebut
tidaklah memberikan manfaat bagi kaum muslimin, dan tidak pula orang yang melakukannya.
Oleh sebab itu, kami berpandangan bahwasanya perbuatan yang dilakukan oleh sebagian orang dengan
mengorbankan dirinya termasuk perbuatan bunuh diri yang tidak sesuai dengan kebenaran, dan menyebabkan
pelakunya masuk ke dalam neraka –semoga Allah melindungi kita-. Pelakunya pun tidak dikatagorikan
sebagai syahid. Akan tetapi jika pelakunya beranggapan bahwasanya hal itu dbenarkan, maka kami berharap
mudah-mudahan ia terbebas dari dosa, tetapi tetap saja tidak dikatagorikan sebagai syahid, karena ia tidak
menempuh jalan orang yang syahid. Dan barangsiapa yang berijtihad lalu ia salah maka baginya satu pahala
[3].
Pertanyaan.
Bagaimana dengan hukuman syar'i terhadap orang yang membawa bom di tubuhnya kemudian meledakkan
dirinya di tengah kerumunan orang-orang kafir dengan maksud untuk menghancurkan mereka ? Apakah bisa
dibenarkan beralasan dengan kisah pemuda yang memerintahkan raja untuk membunuh dirinya ?
Jawaban.
Orang yang meletakkan bom di badannya lalu meledakkan dirinya di kerumunan musuh merupakan suatu
bentuk bunuh diri dan ia akan disiksa di Neraka Jahannam selamanya, disebabkan perbuatan tersebut,


almanhaj.or.id
sebagaimana telah disebutkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa orang yang membunuh dirinya
dengan sesuatu ia akan disiksa karenanya di Neraka Jahannam.
Sungguh aneh orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut, sedangkan mereka membaca firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Dan janganlah kamu membunuh diri ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu"
[An-Nisa' : 29]
Akan tetapi mereka tetap saja melakukannya, apakah mereka mendapatkan sesuatu ? Apakah musuh telah
kalah ? Ataukah sebaliknya, mereka semakin keras terhadap orang-orang yang melakukan pebuatan ini, seperti
yang sedang terjadi di negeri Yahudi, di mana perbuatan-perbuatan tersebut menjadikan mereka semakin
sombong bahkan kami menemukan data bahwasanya Negara Yahudi pada pertemuan terakhir golongan kanan
menang yaitu mereka yang ingin menguasai bangsa arab.
Akan tetapi orang yang berbuat seperti ini yang beranggapan bahwa ini adalah perngorbanan di jalan Allah
Subhanahu wa Ta'ala kami mohon kepada Allah agar ia tidak disiksa karena telah menakwilkan dengan takwil
yang salah.
Adapun beralasan dengan kisah pemuda tadi, maka perbuatan pemuda tersebut menjadikan orang masuk Islam
bukannya menghancurkan musuh. Oleh karena itu, ketika raja mengumpulkan orang banyak lalu ia mengambil
anak panah dari tempat pemuda itu seraya berkata : Dengan nama Allah tuhan pemuda ini, orang-orang pun
berteriak : Tuhan adalah Tuhannya pemuda ini, sehingga menghasilkan ke-Islaman orang banyak. Apabila
terjadi seperti kisah pemuda ini maka bolehlah beralasan dengan kisah tersebut. Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam menceritakan kepada kita agar diambil sebagai pelajaran. Akan tetapi orang-orang yang beranggapan
bahwasanya boleh membunuh diri mereka jika mampu membunuh sepuluh atau seratus dari pihak musuh, hal
itu hanyalah menimbulkan kemarahan dalam diri musuh serta mereka semakin berpegang dengan keyakinan
mereka.
[Disalin dari kitab Fatawa Al-Aimmah Fil An-Nawazil Al-Mudlahimmah edisi Indonesia Fatwa-Fatwa
Seputar Terorisme, Penyusun Muhammad bin Husain bin Said Ali Sufran Al-Qathani, Terbitan Pustaka
At-Tazkia]
_________
Foote Note
[1] Kisah ini dikeluarkan oleh Imam Muslim di kitab Az-Zuhud wa Ar-Raqaiq, bab : Kisah Ashabul Ukhdud'
hadits no. 3005
[2] Hadits riwayat Al-Bukhari dalam kitab Ath-Thib bab : Larangan minum racun dan berobat dengannya
serta perkara-perkara yang dikhawaatirkan timbul darinya, hadits no. 5778
[3] Syarah Riyadush Shalihin 1/165-166
(taken from http://almanhaj.or.id)
Halaman 2

20.3.09

Diam itu emas


Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.

1. Jenis-jenis Diam
Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

b. Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.

c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.

d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.

f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.

2. Keutamaan Diam Aktif

a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

b. Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.

c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.

e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.

f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.


Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:

1. Diam dari perkataan dusta
2. Diamdari perkataan sia-sia
3. Diam dari komentar spontan dan celetukan
4. Diam dari kata yang berlebihan
5. Diam dari keluh kesah
6. Diam dari niat riya dan ujub
7. Diam dari kata yang menyakiti
8. Diam dari sok tahu dan sok pintar

Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga. Aamiin

5.3.09

PRIA DAN WANITA

PRIA DAN WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM

Allah SWT telah menyeru kepada kita sebagai manusia dengan berbagai macam taklif. Allah telah menjadikan kita sebagai sasaran khithab (seruan) dan taklif melalui syariat-Nya. Allah akan membangkitkan manusia dan menghisab amal perbuatannya. Dia juga telah menciptakan surga dan neraka untuk manusia. Jadi Allah telah menjadikan manusia, bukan hanya pria atau wanita saja, sebagai objek pelaksanaan berbagai macam taklif.

Allah SWT menciptakan manusia, baik pria maupun wanita, dengan suatu fitrah yang khas. Wanita adalah manusia, sebagaimana halnya pria. Masing-masing tidak dapat dibedakan dari segi kemanusiaannya. Yang satu tidak melebihi yang lainnya dalam hal ini. Diwajibkan kepada wanita untuk menjalankan sholat lima waktu, puasa ramadhan, zakat, dan haji sebagaimana diwajibkan pula kepada pria.

Berkaitan dengan keberadaan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, Allah telah menjelaskan dengan firman-Nya pada beberapa ayat di dalam Al Qur'an, di antaranya:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu menjadikan kalian berbangsa bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal." (QS. Al Hujurat [49] : 13)

"Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah?" (QS. Al Infithar [80] : 6)

"Binasalah manusia, alangkah besar kekafirannya. Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani Allah SWT menciptakannyadan kemudian menentukannya." (QS. 'Abasa [80] : 17 - 19)

INTERAKSI PRIA DAN WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM

Allah telah menciptakan pria dan wanita untuk bersama-sama mengarungi kehidupan. Diciptakan pada diri pria dan wanita thaqatul hayawiyah (potensi kehidupan) dalam bentuk hajatul 'udlawiyah (kebutuhan hidup) dan gharaiz (naluri). Gharizah an nau' (naluri melanjutkan keturunan) merupakan sebagian naluri yang dikaruniakan Allah kepada manusia agar berketurunan. Salah satu manifestasi dari naluri ini adalah ketertarikan pria/wanita kepada lawan jenisnya.

Islam memandang interaksi antara pria dan wanita dalam dua kategori:
Pertama, interaksi sebagai lawan jenis.
Kedua, interaksi sebagai sesama manusia yang melakukan kerjasama.

Interaksi kategori pertama dipicu oleh naluri melanjutkan keturunan di antaranya dorongan seksual pria kepada wanita dan sebaliknya. Islam membatasi dan memperbolehkan interaksi ini hanya dalam kehidupan suami istri (keluarga).

Interaksi kategori kedua dipicu oleh kebutuhan di luar dorongan seksual, seperti : kebutuhan di bidang ekonomi, di bidang politik, di bidang hukum, dan dalam hal akhlak. Islam memperbolehkan interaksi ini terjadi dalam kehidupan umum. Oleh karena itu Islam memperbolehkan jual beli antara pria dan wanita, menolong orang lain meskipun lawan jenis, seseorang mengkoreksi penguasa meskipun dia seorang wanita, menjadi saksi di peradilan. Dalam kategori ini, interaksi bisa terjadi antara sesama jenis maupun lawan jenis.


PROBLEMATIKA DALAM INTERAKSI PRIA DAN WANITA

Apabila naluri seorang manusia bergejolak tentu membutuhkan suatu pemuasan. Sebaliknya, jika naluri seorang manusia tidak bergejolak maka tidak membutuhkan suatu pemuasan. Karakteristik dari naluri adalah apabila bergejolak namun tidak diberikan suatu pemuasan akan menimbulkan kegelisahan. Oleh karena itu interaksi antara pria dan wanita, dalam kehidupan umum, tidak akan menimbulkan masalah sepanjang interaksi tersebut tidak menimbulkan gejolak naluri seksual manusia.

Interaksi antara pria dan wanita akan menimbulkan problematika yang sangat serius dan semakin hari akan berkembang semakin kronis manakala interaksi yang dilatarbelakangi oleh dorongan seksual tidak dibatasi hanya dalam kehidupan khusus keluarga, namun dibiarkan berkembang dalam kehidupan umum di masyarakat. Masyarakat akan mengidap penyakit sosial yang parah ketika terbukanya aurat, bersoleknya wanita, tayangan media cetak dan elektronik yang memancing hasrat seksual, pembicaraan yang mendorong munculnya gairah seksual, dan hal-hal yang sejenisnya dibiarkan berkembang dalam kehidupan umum. Hal tersebut akan memancing bergejolaknya naluri seksual manusia secara umum, tanpa pandang bulu apakah seseorang tersebut sudah bersuami/istri atau belum, masih muda maupun sudah tua.

Naluri seksual yang bergejolak tentu akan menuntut suatu pemuasan, dan apabila tidak terpenuhi akan menimbulkan kegelisahan. Bergejolaknya naluri seksual seorang suami/istri kepada pasangannya ketika mereka berinteraksi tidak akan menimbulkan problem karena mereka dapat menyalurkan pemuasannya pada arah yang syar'i, yaitu kepada suami/istrinya. Problem yang besar akan muncul di tengah masyarakat ketika bergejolaknya naluri seksual tersebut terjadi secara massif pada setiap individu tanpa memandang status dan usia di dalam kehidupan umum, di dalam sarana transportasi umum, di kantor, di pasar, di pusat perbelanjaan, di tempat-tempat hiburan, dan di tempat-tempat lain di mana pria dan wanita bertemu dan dapat berinteraksi secara bebas. Tidak sedikit di antara anggota masyarakat tersebut yang belum bersuami/beristri, tidak semua individu anggota masyarakat tersebut mampu menahan gejolak naluri seksualnya, tidak semua orang memiliki ketaqwaan yang tinggi yang mampu menjaga dirinya dari berbuat maksiat, dan tidak sedikit dari mereka yang memiliki kesempatan untuk menyalurkan pemuasan naluri seksualnya ke jalan yang di larang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Dari gambaran di atas, jelas bahwa problematika sosial yang kronis lebih disebabkan oleh sistem yang salah. Oleh karena itu, interaksi antara pria dan wanita harus diatur secara sistemik, tidak boleh diserahkan kepada masing-masing individu.


ISLAM MENGATUR INTERAKSI PRIA DAN WANITA

Syariat Islam merupakan sistem kehidupan yang dibangun di atas Aqidah Islamiyah, Aqidah yang hanya mengakui Allah SWT, Zat Yang Maha Berilmu, sebagai Asy Syari' (Pembuat Hukum), Aqidah yang mengakui Muhammad SAW sebagai seseorang yang diutus Allah SWT ke tengah-tengah umat manusia untuk menyampaikan hukum Allah SWT kepada seluruh manusia dalam bahasa mereka, Aqidah yang mengakui adanya Yaumul Hisab (Hari Perhitungan), Aqidah yang mengakui adanya Surga sebagai tempat kembali orang-orang yang taat kepada-Nya, Aqidah yang mengakui adanya Neraka yang merupakan tempat kembali orang-orang yang ingkar kepada-Nya.

Syariat Islam datang dengan salah satu fungsinya adalah untuk mengatur interaksi antara pria dan wanita, yang dilatarbelakangi oleh ketertarikan kepada lawan jenis (maylil jinsi), serta akibat yang timbul dari interaksi tersebut. Dalam konteks Syariat Islam, sistem yang mengatur hal tersebut dikenal dengan Nidham al ijtima'i.

Syariat Islam mengatur interaksi manusia, tanpa memandang apakah dilakukan antara lawan jenis ataukah sesama jenis, dalam bidang ekonomi. Syariat Islam mengatur interaksi manusia, tanpa memandang apakah dilakukan antara lawan jenis ataukah sesama jenis, dalam bidang politik dan pemerintahan. Syariat Islam mengatur interaksi manusia, tanpa memandang apakah dilakukan antara lawan jenis ataukah sesama jenis, dalam bidang sanksi hukum. Syariat Islam mengatur interaksi manusia, tanpa memandang apakah dilakukan antara lawan jenis ataukah sesama jenis, dalam bidang pendidikan. Di samping itu, Syariat Islam juga mengatur interaksi manusia, yang dilatarbelakangi oleh naluri melanjutkan keturunan (gharizah an nau'), dengan mempertimbangkan jenis kelamin dari individu yang melakukan interaksi tersebut.

Sebagai sebuah sistem kehidupan, dalam konteks nidham al ijtima'i, Syariat Islam mengatur interaksi antara pria dan wanita serta memecahkan problema yang muncul akibat pengaruh interaksi tersebut, dalam tatanan sistem. Artinya Syariat Islam tidak melulu menyeru kepada individu anggota masyarakat untuk senantiasa menjaga kehormatan diri mereka dengan taat pada batasan-batasan syara', namun Syariat Islam juga senantiasa menyeru kepada masyarakat, dan negara (penguasa) untuk ikut serta menjaga kehormatan dari individu-individu yang merupakan bagian dari masyarakat dan negara.

Syariat Islam menyeru kepada individu dengan larangan untuk mendekati zina
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Israa' [17] : 32)

menyeru wanita untuk memakai jilbab dan khimar
"Janganlah mereka menampakkan perhiasannya selain yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutupkan kerudung (khimar) ke bagian dada mereka" (QS. An Nur [24] : 31)

"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan wanita-wanita Mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." (QS. Al Ahzab [33] : 59)
menyeru untuk tidak berkhalwat
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai mahramnya"

Menyeru untuk menundukkan pandangan
"Katakanlah kepada laki-laki Mukmin, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Sikap demikian adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahatahu atas apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita Mukmin, hendaklah mereka menahan pendangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An Nur [24] : 30 - 31)

Syariat Islam juga menyeru kepada masyarakat untuk berperan serta dalam menghilangkan kemaksiatan yang terjadi di sekitar mereka
Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, apabila tidak mampu ubahlah dengan lisanmu, apabila tidak mampu ubahlah dengan hatimu, dan itulah selemah- lemahnya iman."

Pada saat yang sama Syariat Islam juga menyeru kepada negara (penguasa) untuk menindak (menjatuhi hukuman) kepada setiap individu yang melakukan pelanggaran terhadap batasan-batasan syara'
"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan agama Allah)." (QS. An Nur [24] : 2)

Melalui sistem yang mengatur dan memecahkan segala permasalahan secara komperhensif, Syariat Islam menjanjikan suatu tatanan pergaulan dan tatanan sosial yang pasti akan mendatangkan suasana masyarakat yang kondusif untuk senantiasa taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan berinteraksi secara produktif.


KHOTIMAH

Ketahuilah bahwa tragedi sosial yang menimpa sejumlah anggota masyarakat bukan mustahil akan menimpa kita dan keluarga kita. Artinya kita adalah pihak yang paling dirugikan dengan rusaknya tatanan sosial saat ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh, bahkan haram untuk berpangku tangan melihat kerusakan yang terjadi di sekitar kita. Adalah kesalahan besar apabila kita berpikiran bahwa kerusakan masyarakat bukan merupakan urusan kita, bukan masalah kita, dan merupakan urusan dan masalah orang-orang yang tertimpa masalah saja.

Ketahuilah, hanya Syariat Islam satu-satunya harapan kita, keluarga kita, dan masyarakat kita, untuk bisa hidup di dalam masyarakat yang dapat memaksa, mendorong, dan mengantar kita masuk ke dalam sorganya Allah SWT.

Mudah-mudahan masih ada kesempatan bagi kita untuk berperan aktif merubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik yang dikehendaki oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, sebelum nyawa meregang dari jasad ini.

Waktu dan ajal merupakan rahasia Allah SWT. Kita semua tidak ada yang tahu berapa jatah usia kita, 50 tahun lagi, 10 tahun lagi, 1 tahun lagi, 1 bulan lagi, 1 hari lagi, 1 jam lagi, atau 1 detik lagi. Oleh karena itu janganlah kita berani bermain-main dengan waktu. Manfaatkanlah waktu yang, insyaallah, masih cukup disisakan bagi kita untuk dapat berbuat banyak bagi agama ini.

WALLAAHU A'LAM BISH SHAWAB

4.3.09

TIPE-TIPE WANITA DALAM AL-QUR'AN

Ingin menjadi seperti apa kita, maka kita sendiri yang memilih. Ibarat kue di toko yang dikemas sedemikian cantik, dijaga dari gangguan tangan “nakal”, dibungkus dengan menarik, tertutup rapi. Jika kue seperti itu yang diinginkan maka orang yang kan membeli pun harus membayar dengan harga mahal/setimpal. Namun, jika kue di pasaran yang tak tertutup rapi, hanya diletakkan sekedarnya, dikerubungi lalat serta bebas dijamah oleh tangan jahil, maka harga jualnya pun akan rendah sehingga orang yang ingin membelinya pun cukup mengeluarkan sedikit pengorbanan tuk mendapatkannya. Pilihan ada di tangan kita, ingin menjadi seperti kue di toko atau kue di pasar? Kita pula yang akan menerima konsekuensi.
Ibarat sebuah permata yang sangat berharga, ditempatkan di tempat yang bagus, yang tak gampang terjamah. Itulah wanita dalam Islam. Bukan sekedar omong kosong bila kita katakan bahwa wanita benar-benar mendapatkan kemuliaannya dalam Islam. Namun sayangnya banyak orang yang tidak mau menoleh kepada perlakuan istimewa dari agama yang mulia ini, sehingga mereka menengok ke Barat, ingin beroleh konsep bagaimana mengangkat harkat dan martabat wanita ala Barat. Kepribadian ala barat, perkembangan zaman yang kian tak terkendali menjadikan wanita semakin jauh dari tuntunan agama. Lalu di manakah kemuliaan pribadimu kini?
Alquran yang mulia memberi tuntunan kepada orang-orang beriman (khususnya Muslimah) agar tidak salah dalam memilih kepribadian. Setidaknya ada lima tipe wanita dalam Alquran. Pertama, tipe pejuang. Wanita tipe pejuang memiliki kepribadian kuat. Ia berani menanggung risiko apa pun saat keimanannya diusik dan kehormatannya dilecehkan. Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah binti Mazahim, istri Fir'aun. Walau berada dalam cengkraman Fir'aun, Asiyah mampu menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir'aun. Allah SWT mengabadikan doanya, Dan Allah menjadikan perempuan Fir'aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdoa, Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim (QS At Tahriim [66]: 11).
Kedua, tipe wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya. Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya. Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina! . Demikian ungkap Maryam (QS Maryam [19]: 20). Karena keutamaan inilah, Allah SWT mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Alquran (QS Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS Maryam [19]: 16-34). Allah SWT memuliakan Maryam bukan karena kecantikannya, namun karena keshalihan dan kesuciannya.
Ketiga, tipe penghasut, tukang fitnah dan biang gosip. Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Alquran menjulukinya sebagai "pembawa kayu bakar" alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang wanita penyiram bensin. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut (QS Al Lahab [111]: 1-5). Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah SAW, menyebar fitnah dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.
Keempat, tipe wanita penggoda. Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Alquran, Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, Marilah ke sini. Yusuf berkata, Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung (QS Yusuf [12]: 23).
Kelima, tipe wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya. Allah SWT memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan Fir'aun (QS At Tahriim [66]: 11). Namun, pada saat bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang bekhianat kepada suaminya (yang saleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.Difirmankan, Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya), Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). (QS At Tahriim [66]: 10).
Wanita-wanita yang dikisahkan Alquran ini hidup ribuan tahun lalu. Namun karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang. Ada tipe pejuang yang kokoh keimanannya. Ada wanita salehah yang tangguh dalam ibadah dan konsisten menjaga kesucian diri. Ada pula tipe penghasut, penggoda dan pengkhianat. Pilihan kembali pada diri. Bila memilih tipe pertama dan kedua, maka kemuliaan dan kebahagiaan yang kan didapat. Sedangkan bila memilih tiga tipe terakhir, kehinaan di dunia dan kesengsaraan akhiratlah yang kan menimpa. Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (QS An Nuur [24]: 34).
Terakhir… hanya satu kalimat yang ingin terucap. I’m proud to be muslimah
Wallaahu a'lam

Spesial untuk para muslimah yang telah rela menjadikan Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad SAW sebagai Rasulnya.

Lembaran hidup wanita solehah

Mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama…
Dapatkah kudidik jiwa seperti Siti Aisyah?
Isteri Rasulullah yang bijaksana
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan…
Mengalir air mataku
Dengan pengorbanan puteri solehah Siti Fatimah
Akur dalam setiap perintah
Taat dengan abuyanya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu surga…

Panorama Sembalun Lombok Island


Sembalun merupakan salah satu wilayah didaerah Lombok Timur NTB, suasana yang sejuk dan nyaman merupakan ciri khas daerah ini, dan merupakan wilayah yang berada di tepi atau lereng Gunung Rinjani, yang merupakan gunung berapi terbesar di wilayah Indonesia....

3.3.09

Beberapa Info CPNS

http://www.kimpraswil.go.id/Publik/Notice2003/PengumumanCPNs_2005-632…
*CPNS DEP. KEHUTANAN :*
http://www.dephut.go.id/informasi/setjen/pegawai/cpns_06.htm
*CPNS DEP. PERDAGANGAN :*
http://www.depdag.go.id
*CPNS DEP. PERHUBUNGAN :*
http://www.dephub.go.id/modules/Upload_File/files/req_pegawai.pdf
*CPNS DEP. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL :*
http://www.migas.go.id/index.php?option=content&task=view&id=156&Item…
*CPNS DEP. PERTANIAN :*
http://www.deptan.go.id/cpns_website.htm
*CPNS DEP. KELAUTAN DAN PERIKANAN :*
http://www.dkp.go.id/content.php?c=2465
*CPNS DEP. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA :*
http://www.depkominfo.go.id/download/PENGUMUMAN_DEPKOMINFO.doc
*CPNS DEP. RISET DAN TEKNOLOGI :*
http://www.ristek.go.id/index.php?mod=File&conf=frame&abs=1&file=file…
*CPNS SETNEG (SEKRETARIAT NEGARA) :*
http://www.setneg.ri.go.id/cpns2006.pdf
*CPNS BPS (BADAN PUSAT STATISTIK) :*
http://www.bps.go.id/news/Pengumuman_CPNS_2006.pdf
*CPNS BAPETEN (BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR) :*
http://www.bapeten.go.id/md/upload/dl/Formasi_Pegawai_2006/Pengumuman…
*CPNS BSN (BADAN STANDARDISASI NASIONAL) :*
http://www.bsn.go.id/Pengumuman/cpns/cpns.cfm
*CPNS BAPPENAS (BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL) :*
http://www.bappenas.go.id/pnData/ContentExpress/37/REKRUITMEN%202005.pdf
*CPNS BMG (BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA) :*
http://www.bmg.go.id/info_item.asp?InfoID=7
*CPNS BKN (BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA) :*
http://www.bkn.go.id/formasi/umumbkn.htm
*CPNS BAKOSURTANAL (BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL) :*
http://202.155.86.44/news.php?id=93
*CPNS BATAN (BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL) :*
http://202.46.3.51/bsdm /PENGUMUMAN.htm
*CPNS BPN (BADAN PERTANAHAN NASIONAL) :*
http://www.bpn.go.id
*CPNS BKKBN (BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL) :*
http://www.bkkbn.go.id/news_detail.php?nid=2207
*CPNS LAPAN (LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL) :*
http://www.lapan.go.id/doc_news/umum.doc
*CPNS PNRI (PERPUSTAKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA) :*
http://www.pnri.go.id/official_v2005.4/activities/announcement/index….
*CPNS POLRI :*
http://www.polri.go.id/lekdik
*CPNS UNIV. PADJADJARAN BANDUNG :*
http://www.unpad.ac.id/agenda_detail.aspx?id=55