26.11.09

Selamat Idul Adha 1430 H

Daging (qurban) dan darahnya itu sekali – kali tidak akan sampai kepada ALLAH, tetapi yang sampai kepada-NYA adalah ketakwaan kamu. (QS. Al-Hajj ayat 37)

“Saudaraku se-Indonesia. Selamat merayakan Idul Adha bersama keluarga tercinta. Mohon maaf atas segala khilaf. Rayakan kemenangan dengan kesyukuran. Taqobalallahu minna wa minkum.”

24.11.09

Aku Rindu

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan
apalagi pengisi waktu luang
Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan
Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi penguatan, bukan sekedar pelengkap
pengisi program yang dipaksakan
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi
kecurigaan
Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan
hujatan
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi perekat ukhuwah bukan su'udzon atau
menjatuhkan
Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da'wah ini
Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba menjadi lagu kebangsaan
Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah
kelalaian
Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak ikuti dauroh dengan
ongkos ngepas dan peta tak jelas
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam
buta sepulang tabligh dakwah di desa sebelah (ow...ini bukan buat akhwat)
Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis,
buku catatan dan Qur'an terjemahan ditambah sedikit hafalan
Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo
Aku rindu zaman ketika tengah malam hp berbunyi karena ada sms untuk mendapat
berita kumpul subuh harinya
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos ngepas untuk makan esok hari
Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan
patungan mengumpulkan dana apa adanya

Aku rindu zaman itu,
Aku rindu....
Ya ALLAH,
Jangan Kau buang kenikmatan berda'wah dari hati-hati kami
Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama
Jangan Kau cabut nikmatnya ukhuwah dalam jama'ah kami.....

9.11.09

Untuk kita renungkan

GEMPA TERKINI

Tanggal 09-Nov-09
Waktu 03:41:46 WITA
Lokasi 8.24 LS - 118.65 BT
Kekuatan 6.7 SR
Kedalaman 25 Km
Lokasi 28 km BaratLaut RABA-NTB

Sesuai waktu dan kekuatan gempa
Surat==> 3_QS Ali Imran:6-7 (6_Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana 7_Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi Al Quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari tawilnya padahal tidak ada yang mengetahui tawilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat. semua itu dari sisi Rabb kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal

Surat==> 41_QS Fushshilat:6-7 (6_Katakan bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya. Dan kecelakaaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya 7_(yaitu orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.

Surat==> 46_QS Al Ahqaaf:6-7 (6_Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan mereka itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka 7_Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami yang menjelaskan, berkatalah orang-orang yang mengingkari kebenaran itu datang kepada mereka:ini adalah sihir yang nyata

5.11.09

Sejenak tajuk Ramadhan

Mari kita sambut bulan Ramadhan yang penuh berkah mulai bulan Sya'ban ini. Kita persiapkan diri kita baik fisik dan rohani untuk bulan yang penuh karunia tersebut.

Mempersiapkan rohani kita adalah dengan mulai mempelajari hal-hal penting yang perlu kita amalkan selama bulan tersebut. Kita buka kembali pelajaran fiqhus-syiyam kita, yaitu fikih berpuasa yang benar dan sesuai ajaran. Kita sadarkan diri dan kesadaran kita akan pentingnya bulan tersebut bagi agama dan keimanan kita.
Secara fisik, kita juga harus mempersiapkan diri di bulan ini dengan melatih diri memperbanyak ibadah dan khususnya puasa. Itulah salah satu hikmah kita dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban ini. Dan di bulan Sya'ban ini juga ada malam nisfu sya'ban, yaitu malam pertengahan bulan Sya'ban. Lepas dari kuat tidaknya dalil mengenai amalam pada malam tersebut, namun malam itu bisa kita jadikan waktu pengingat kembali akan persiapan-persiapan kita dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh maghfirah. Berikut ini hadist-hadist seputar keutamaan bulan Sys'ban semoga bisa kita baca dan amalkan:
Dari Aisyah r.a. beliau berkata:"Rasulullah s.a.w. berpuasa hingga kita mengatakan tidak pernah tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak puasa) hingga kita mengatakan tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali pada bulan Sya'ban". (h.r. Bukhari). Beliau juga bersabda:"Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan".
Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah s.a.w.:'Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya'ban? Rasulullah s.a.w. menjawab:"Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa". (h.r. Abu Dawud dan Nasa'i).
Dari A'isyah: "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.
Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya. Wallahu a'lam

Lebih awal lebih bagus

Idul Fitri hari Kebahagiaan dan Kemenangan
Ied-ud-Fithr terdiri dari dua kata, yaitu ied yang artinya hari raya, dari asal kata 'ayada yg artinya kembali. Dikatakan ied karena pada hari itu Allah s.w.t mengembalikan kegembiraan dan rasa suka cita kepada hambaNya. Ada yang mengatakan disebut ied karena pada hari itu kembalinya kebaikan-kebaikan dari Allah kepada hamba, pda hari itu seorang hamba kembali dalam keadaan suci karena telah bertaubat kepada Allah dan telah meminta maaf kepada sesamanya.
Kata kedua fithr yang artinya fitrah, kesucian dan kebersihan jiwa. Ini karena pada hari itu seorang hamba merayakan kebersihannya dari noda-noda dosa karena beribadah dan bartubat secara intensif selama sebulan penuh. Maka ada yang menyebut hari idul fitri sebagai hari kemenangan karena kita berhasil mengalahkan hawa nafsu kita selama sebulan penuh.
Tidak hanya itu, hari Idul Fitri juga menandai hari-hari besejarah. Wahab bin Manbah meriwayatkan: "Allah menciptakan sorga pada hari Ideul Fitri, menanam pohon keuntungan (thuuba) pda hari itu dan Allah memilih Jibril sebagai pembawa wahyu juga pada hari itu juga".

Idul Fitri dalam al-Qur'an
Allah s.w.t. berfirman dalam surah al-A'la (14-15)
قد أفلح من تزكى * وذكر اسم ربه فصلى *
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. "
Qatadah dan Ata' mengatakan yang dimaksud dengan membersihkan diri dalam ayat ini adalah mengeluarkan zakat fitrah. Abu Said al-Khudri berkata: yang dimaksud dengan "ingat nama Tuhannya" adalah dengan mengumandangkan takbir pada hari Idul Fitri dan bersembahyang maksudnya sholat Ied".
Fadlilah Idul Fitri
Banyak fadlilah dan keutamaan yang diturunkan Allah s.w.t. pada hari idul fitri. Dari Anas bin Malik Rasulullah s.a.w. bersabda " Pada malam Idul Fitri Allah membayarkan pahala orang-orang yang berpuasa Ramadhan, lalu Allah memerintahkan kepada malaikat-malaikatNya di pagi hari itu agar turun ke bumi, mereka berdiri di ujung-ujung jalan dan pintu-pintu masuk perkampungan seraya menyerukan kepada mahluk di bumi ini dengan suara lantang yang didengarkan oleh semua mahluk bumi kecuali manusia dan jin : wahai umat Muhammad kelaurlah kepada Tuhanmu Yang Maha Besar, Menerima hal kecil, Membalas dengan kebesaran, Memaafkan dosa besar. Ketika mereka mulai berduyun-duyun ke masjid-masjid dan mendirikan sholat dan berdoa, maka Allah tidak mendengar permintaan mereka kecuali mengabulkan hajatnya, memberi permintaannya dan mengampui dosa-dosanya. Lalu mereka keluar dari masjid dalam keadaan diampuni oleh Allah".
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa malam Idul Fitri disebut malam pemberian hadiah, pada malam itu Allah berseru kepada malaikatnya: "Aku bersaksi wahai malaikatku bahwa Aku telah memberikan pahala puasa hamba-hambaKu, pahala sholat-sholat mereka. Aku limpahkan kepada mereka ridal dan ampunanKu. Kemudian Allah berfirman "Wahai hamba-hambaku, demi keagungan dan kemuliayaanKu, apapun yang kalian minta untuk hari akhirmu pasti akan Kukabulkan, apapun yang kalian minta untuk dunia kalian pasti akan Kuikutkan, Aku akan tutupi kekuranganmu sejauh engkau mengingatKu, keluarlah dengan ampunan dan ridlaKu".

Sebelum Idul Fitri Tiba

Sebelum Idul Fitri datang ada baiknya kita persiapkan hal-hal yang selayaknya kita persiapkan untuk hari mulia itu. Kita perhatikan persiapan-persiapan itu mulai dari yang wajib lalu yang sunnah. Pertama yang harus kita kerjakan menjelang hari Iedul Fitri adalah membayar Zakat Fitrah. Zakat Fitrah waktunya adalah mulai mata hari terbenam malam Ied hingga mulai didirikan sholat Ied. Dalam hadist riwayat Ibnu Umar, Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar mengeluarkan zakat fitrah sebelum masyarakat keluar untuk menjalankan sholat Ied" (H.R. Jamaah). Hadist Ibnu Abbas menegaskan bahwa "Barangsiapa mengeluarkan Zakat Fitrah sebelum sholat Ied maka itu merupakan Zakat Fitrah yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat Ied maka itu seperti sedekah biasa" (H.R. Abud Dawud).

Amalan-amalan lain yang disunnahkan menjelang Idul Fitri adalah sbb:
1.Memperbanyak membaca takbir pada malam Iedul Fitri. Itu merupakan ibadah yang kita lakukan untuk meninggalkan Ramadhan dan untuk menyambut kedatangan ‘Idulfitri. Oleh sebab itu, disunatkan kepada kita mengucapkan takbir dengan mengangkat suara, bermula waktunya dari terbenam matahari malam Hari Raya sehingga imam mengangkat takbiratul ihram sholat ied. Firman Allah Ta‘ala:
... ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون
Maksudnya : “Dan agar kamu membesarkan Allah atas apa-apa yang telah Ia memberi petunjuk kepada kamu, dan agar kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah diberikan”.( Surah Al-Baqarah : 185)
2.Menghidupkan malam Idul Fitri dengan memperbanyak beribadah kepada Allah, baik itu dzikir, sholat atau membaca al-Qur'an. Melantunkan kalimat takbir juga merupakan ibadah yang dianjurkan pada malam Idul Fitri. Dalam sebuah hadist riwayat Udah bin Shamit Rasulullah bersabda :"Barang siapa menghidupkan malam Ied dengan beribadah kepada Allah, niscaya hatinya tidak akan mati di hari dimana hati-hati manusia telah mait" (H.R. Thabrani).
3.Mandi, memakai wangi-wangian, memakai pakaian yang terbaik, memendekkan kuku yang panjang dan menghilangkan bau badan.
4.Bagi makmum disunnahkan agar datang ke masjid atau tempat sholat Ied dengan berjalan kaki dan berangkat pagi-pagi setelah sholat Subuh. Sedangkan bagi imam disunnahkan mengakhirkan kedatangannya ke masjid hingga menjelang sholat.
5.Disunnahkan sarapan pagi dengan bilangan kurma ganjil sebelum berangkat ke masjid untuk sholat Ied. (H.R. Bukhari)
6.Menunjukkan rasa gembira dan bahagia kepada semua orang yang ditemui serta bersikap dermawan lebih dari hari-hari biasa.
7.Disunnah berangkat dan pulang dari masjid melalui jalan yang berbeda untuk syiar agama.

Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri hukumnya sunnah mu'akkadah menurut Syafi'iyah dan Malikiyah. Sedangkan menurut Hanbali hukumnya Fardlu Kifayah dan menurut Hanafiyah hukumnya Wajib.
Waktu Sholat Ied adalah setelah matahari terbit setinggi tombak hingga waktu tengah hari. Jadi waktu sholat Ied sama dengan wakatu sholat Dhuha.
Tempat dilaksanakan sholat Ied menurut mayoritas ulama adalah di lapangan luar kota kecuali kota Makkah dimana sholat Ied lebih utama dilaksanakan di Masjidil Haram. Mayoritas ulama juga berpendapat bahwa sholat Ied di masjid dengan tanpa sebab seperti hujan, hukumnya makruh. (Sesuai hadist Abu Dawud dll.). Hanya ulama Syafi'iyah yang mengatakan bahwa sholat Ied di masjid lebih utama dalam segala kondisi, dengan alasan dan dalil bahwa masjid merupakan tempat yang lebih mulia dari tempat apapun, terkecuali bila masjid sempit sehingga tidak menampung semua jamaah, maka disunnahkan di lapangan.

Perbedaan Waktu Pelaksanaan
Saat ini terjadi fenomena perbedaan hari pelaksanaan Iedul Fitri karena perbedaan metodologi penentuan hilal. Umat Islam dipersilahkan mengikuti mana yang diyakini benar. Mengikuti keputusan pemerintah juga merupakan langkah yang bijak untuk menjawab keragu-raguan dan kebingungan.
Para ulama, imam-imam masjid dan da’i publik selayaknya memberikan penjelasan kepada masyarakat awam tentang fenomena perbedaan metodologi dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk wawasan tentang rukyah dan hisab serta landasan metodologisnya. Ini akan membantu memperluas wawasan masyarakat terhadap masalah perbedaan dan khilafiyah yang wajar terjadi dalam pemahaman agama, sehingga tidak mengarah kepada ketegangan antar umat Islam.
Bagi yang melaksanakan Iedul Fitri lebih dulu, sebaiknya tidak perlu menyalahkan yang belum iedul fitri dan tidak melakukan tindakan provokatif yang tidak sehat, seperti sengaja makan dan minum di depan yang masih puasa demi tujuan provokatif.
Masyarakat hendaknya diberi kebebasan dalam memilih masjid untuk sholat Ied. Apabila seseorang ikut Idul Fitri hari ini, padahal masjid di dekat rumahnya melaksanakan sholat Idul Fitri besok, maka ia cukup buka puasa diam-diam di rumah dan besoknya bisa ikut berjamaah Idul Fitri bersama masyarakat sekitarnya. Ini seperti orang yang melihat hilal sendirian tanpa dua orang saksi sehingga pendapatnya tidak dijadikan pijakan oleh pemerintah.
Mengenai masalah hukum keharaman puasa pada hari Idul Fitri, selayaknya dikembalikan kepada keyakinan masing-masing dalam menentukan hari Idul Fitri dan dikembalikan kepada Allah. Allah maha adil dalam menghukumi amalan hambanya. Tidak perlu membahas siapa yang dosa dan siapa yang menanggung dosa. Semua kita kembalikan kepada Allah yang maha bijaksana.
Fenomena perbedaan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri selayaknya kita angkat sebagai wahana mengembangkan toleransi di antara umat Islam maupun antar umat beragama. Fenomena ini jangan dijadikan pemicu perpecahan umat Islam, namun layaknya dijadikan tauladan bagi kehidupan beragama yang ragam namun tetap menjunjung kebersamaan dan persatuan.
Slilaturrahmi dan saling meminta maaf
Kebersihan jiwa yang tercipta oleh ibadah puasa kita selama sebulan penuh akan lebih sempurna kalau dipoles dengan pembershihan diri dari hak-hak orang lain. Dosa kita kepada Allah telah kita tebus dengan ibadah dan taubat selama sebulan penuh, kini saatnya dosa-dosa kita kepada teman dan saudara kita juga kita hapuskan dengan saling meminta maaf dan saling mendoakan. Dalam sebuah hadist riwayat Salman al-Farisi Rasulullah menyatakan :"Seorang muslim ketika bertemu dengan saudaranya seiman, lalu diambilnya tangan saudara bersalaman, maka dosa-dosa keduanya berjatuhan laksana jatuhnya daun-daun dari pepohonan kering di saat angin berhembus, dosa-dosa keduanya diampuni meskipun sebanyak buih lautan" (H.R. Thabrani).
Pada hari Idul Fitri ini juga saatnya mempererat tali silaturrahmi yang sudah terjalin dan menyambung tali silaturrahmi yang terputus. Saling mengunjungi saudara dan sahabat merupakan cara untuk meningkatkan tali silaturrahmi tersebut. Mungkin di luar hari raya kita enggan untuk berkunjung ke teman atau sahabat kita karena tidak ada alasan yang tepat, maka di hari Iedul Fitri ini kita manfaatkan untuk seling berkunjung.
Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir batin
Semoga Amal Ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah Yang Maha Agung.